Pangeran William Anggota Keluarga Kerajaan Inggris Paling "Cerdas"

Jumat, 23 Januari 2009
2012 era: DI tengah berkembangnya dunia pendidikan seperti sekarang ini di seluruh dunia, Anda mungkin berpikir apa sih hebatnya jadi sarjana? Apalagi kalau mungkin Anda membayangkan di negara dengan ekonomi keempat terbesar dunia, seperti Inggris, sehingga pertanyaan itu barangkali tidak relevan ketika media massa Inggris memberitakan keberhasilan Pangeran William menjadi sarjana geografi dari Universitas St Andrews Skotlandia.


PEWARIS takhta kerajaan kedua setelah ayahnya, Pangeran Charles, semestinya memiliki otak yang cemerlang dan dana yang cukup untuk membiayai sekolah di perguruan tinggi? Ternyata kenyataannya tidaklah seperti itu. Keberhasilan William lulus sarjana hari Senin (13/6) kemarin menjadikannya sebagai anggota keluarga kerajaan yang "paling berotak" selama ini.

Paling tidak dari sisi bukti keberhasilan secarik kertas, William menjadi sarjana pertama dari sejarah keluarga Kerajaan Inggris yang lulus dengan predikat memuaskan (dengan IP 2.1).

Secara tradisional memang para anggota keluarga kerajaan, sebelum Pangeran Charles, tidaklah pernah mengikuti sistem pendidikan resmi. Mereka dididik sendiri di dalam Istana oleh guru-guru khusus.

Charles menjadi anggota keluarga kerajaan pertama yang masuk ke sekolah resmi, dengan masuk ke Trinity College di Cambridge, belajar sejarah, dan lulus dengan predikat biasa (IP 2.2).

Jadi keberhasilan William menjadi sarjana menjadi bukti baru lagi bahwa keluarga Kerajaan Inggris semakin membuka diri dan semakin membiasakan diri dengan masyarakat biasa.

Selama empat tahun terakhir ini William menghabiskan waktu di Skotlandia. Pada awalnya dia belajar sejarah seni. Di tahun-tahun pertama William sempat mempertimbangkan untuk berhenti. Terutama karena beratnya tugas yang dihadapi selama kuliah dan juga besarnya perhatian dari media.
Namun, atas bujukan ayahnya, William kemudian pindah jurusan dan akhirnya berhasil menjadi sarjana.

Bagi media Inggris, dengan selesainya William di universitas, tugasnya sebagai pewaris takhta kedua setelah ayahnya untuk tampil di depan publik akan semakin banyak. Dengan demikian, cerita seputar kehidupan Pangeran William akan semakin banyak pula muncul di media.

Hari Sabtu William menghadiri acara perayaan ulang tahun neneknya, Ratu Elizabeth, dalam parade angkatan bersenjata Inggris yang dikenal sebagai perayaan "Trooping Colour".

Tahun ini Ratu Elizabeth berusia 79 tahun dan ulang tahunnya sebenarnya jatuh tanggal 21 April, tetapi perayaannya secara tradisional dipindahkan ke minggu pertama bulan Juni, dimana cuaca musim panas memungkinkan perayaan berlangsung di tempat terbuka.

Hari Sabtu itu William muncul satu kereta dengan ibu tiri barunya, Duchess of Cornwall, yang dulu dikenal sebagai Camilla Parker Bowles.
Ini adalah pemunculan resmi pertama William dan ibu tirinya secara resmi di depan publik, sejak Camilla menikah dengan Pangeran Charles 9 April lalu.
Setelah parade militer, Camilla muncul di balkon Istana Buckingham bersama dengan Ratu Elizabeth dan keluarga kerajaan lainnya.

Ini bagi banyak pihak semakin mengukuhkan bahwa Camilla semakin diterima oleh keluarga kerajaan dan juga publik. Hal yang tidak terbayangkan akan terjadi beberapa tahun lampau.

Menarik untuk dilihat bagaimana suasana perayaan meninggalnya Putri Diana, 31 Agustus mendatang. Tahun ini akan menjadi tahun pertama bahwa Charles memiliki istri baru. Apakah publik Inggris akan mengenang Diana sama seperti tahun-tahun sebelumnya atau tidak?

Bagi Pangeran William, tugas resminya yang pertama mewakili Ratu Elizabeth akan dilakukannya minggu depan ketika dia terbang ke Selandia Baru.
Dia akan mewakili kerajaan dalam lawatan tim rugbi Inggris Raya yang sedang mengadakan tur ke negara Kiwi tersebut. Dan keberhasilan William sebagai sarjana hanyalah akan menambah gengsi dan wibawa pangeran muda tersebut.

Dan barangkali dengan itu akan memudahkan dia untuk tampil di depan umum, bagi Pangeran yang dikenal malu tersebut.

http://2012era.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar