LEDAKAN DIATAS PULAU BONE SETARA 3 BOM ATOM

Rabu, 11 November 2009
Probabilitas planet mini menubruk bumi, bukanlah sekedar plot dalam film layar lebar, sesuai siaran Metro TV yang ditayangkan situs You Tube, diduga sebuah planet mini pada 8 Oktober pagi meledak di angkasa Pulau Bone yang kekuatan ledakannya setara dengan 3 buah bom atom (Hiroshima).

Sesuai gambar yang ditayangkan Metro TV terlihat di angkasa sebuah bola api yang menyilaukan mata dan terbalut oleh benda berbentuk awan yang kemudian diiringi ledakan dahsyat, sejumlah murid-murid SD di Kecamatan Bone terperanjat bahkan ada yang sampai menangis.

Warga Bone mengatakan kepada Metro TV bahwa mereka melihat sebuah bola api besar meluncur dari langit, kemudian terjadi ledakan hebat dan akhirnya meninggalkan seberkas kabut asap di langit.

Majalah New Scientist berdasarkan laporan observasi NASA menyatakan, planet mini yang berdiameter 5 sampai 10 meter meledak di ketinggian 20 km di atas angkasa Sulawesi Selatan pada 8 Oktober lalu.

Data observasi itu menunjukkan, planet mini tersebut meluncur dengan kecepatan 45.000 meter per jam, bersamaan itu bergesekan dengan atmosfer bumi, kemudian meledak lantaran suhu panas yang melonjak dan melepaskan energi sekitar 50.000 ton bom TNT, setara dengan kekuatan 3 buah bom atom yang dijatuhkan AS di Hiroshima-Jepang.

NASA berpendapat, ini semestinya adalah ledakan planet mini terbesar selama ada pencatatan.

Selain itu, laporan ilmuwan Universitas Western Ontario-Kanada menunjukkan, suara ledakan planet mini itu dapat didengar dari stasiun pendeteksi yang terletak 15.000 km jauhnya.

Sejumlah kalangan ilmuwan beranggapan punahnya dinosaurus yang pernah merajai bumi pada zaman dahulu kala lantaran ada planet mini atau komet yang menubruk bumi dan menimbulkan ledakan. Ledakan planet mini di angkasa Indonesia kali ini sekali lagi telah menimbulkan keresahan para ilmuwan yang khawatir kejadian hantaman planet mini barangkali bisa terulang lagi, apalagi kalau diameternya mencapai 20 hingga 30 meter, pasti akan membawa akibat menghancurkan bagi bumi dan umat manusia.

Menurut laporan NASA, kejadian ledakan planet mini seperti di atas angkasa negara kita ini, kira-kira akan terjadi sekali dalam setiap 2 hingga 12 tahun.

Itulah mengapa AS sedang merundingkan dan meneliti sebuah perencanaan, dimana melalui stasiun pendeteksi planet kecil dan program penelitian pendaratan di atas planet mini dan lain-lain, diharapkan dapat menemukan solusi proteksi yang lebih baik bagi bumi kita, agar terhindar dari benturan planet kecil yang bisa berakibat fatal.

Sumber

www.at2012.co.cc

2012 AKANKAH KIAMAT?


Barangkali dengan bakal diputarnya film besar Hollywood "2012" yang pertama pada 13 November dan seiring dengan maraknya siaran iklannya, di seluruh dunia telah bergejolak trend tentang 2012, baik di toko buku maupun di internet, yang paling banyak didiskusikan masyarakat ternyata adalah tema tragis tentang hari kiamat.

Manusia yang tidak peduli dengan tahun 2012 termasuk minoritas, karena bermuara dari respek terhadap alam dan sang Pencipta serta resah akan pengrusakan umat manusia terhadap alam lingkungannya.

Banyak orang mempercayai moderenisasi umat manusia tidak mungkin berlanjut terus tanpa henti seperti sekarang ini, terutama dari kalangan agama banyak membahas mengenai Pengadilan Besar dan Pemusnahan besar-besaran, semuanya meramalkan lantaran hati manusia telah berubah buruk maka umat manusia pada akhir zaman ini bisa menerima hukuman dari Sang Pencipta dan alam semesta yang pada akhirnya mendatangkan bencana pamungkas.

Maka di dalam diskusi para penggemar film, tahun 2012 semakin berwujud riil sedang memasuki kehidupan sehari-hari kita.

Ilmuwan memprediksi pada 2012 bakal terjadi badai matahari dahsyat yang belum pernah ada sebelumnya, sehingga menimbulkan ancaman bagi seluruh departemen yang mengandalkan medan magnit dan tenaga listrik, padahal kejadian badai kecil di matahari pada hari Halloween 4 November 2003 telah membuat masyarakat merasakan kengeriannya.

Kala itu muncul sinar kutub yang sangat langka di Kalifornia - AS, telekomunikasi seluruh dunia mengalami gangguan, telepon satelit kelautan lumpuh, keakuratan GPS telah anjlok hingga di bawah 50 meter, 500.000 penduduk di Swedia tak memperoleh suplai aliran listrik.

Sesuai dengan kalender orang Maya, pada 21 Desember 2012 matahari akan bergerak ke arah pusat Bima Sakti, ini menandai saat terakhir sejarah umat manusia pada kehidupan kali ini. Kehidupan yang dapat bertahan melewati hari tersebut akan memulai suatu periode yang sama sekali baru.

Orang Maya yang memiliki peradaban iptek tingkat tinggi pada 1521 sekonyong-konyong menghilang secara misterius sebelum invasi orang Spanyol, hingga hari ini para ilmuwan tidak mampu menjelaskan dengan cara apakah mereka pergi dan mengapa harus pergi.

Orang Maya mampu membuat sebuah gambar pemandangan di balik bulan pada relief pintu kuil Dewa Bulan, sisi tersebut selamanya tidak pernah bisa dilihat oleh manusia dari bumi kecuali terbang memasuki antariksa, hal tersebut membuat para pakar antariksa moderen terheran-heran.

Yang berbeda dengan hari kiamat ramalan di masyarakat pada umumnya ialah orang Maya tidak menekankan bahwa hari tersebut adalah pemusnahan besar umat manusia melainkan menekankan bahwa ini adalah sebuah titik tolak baru. Pada 755, seorang pendeta Maya meramalkan: mulai dari 1992, terdapat 2 peristiwa besar: terbukanya kesadaran pemahaman alam semesta dari umat manusia dan pemurnian bumi serta kebangkitannya.

Penelitian terhadap apa yang telah terjadi pada 1992, hanya terdapat berita penting sebagai berikut: pada 13 Mei 1992 master Li Hongzhi pendiri Falun Gong di Chang Chun - China bagian utara menyebarkan Maha Hukum Alam Semesta yang berkultivasi dan berlatih "Sejati - Baik - Sabar".

Falun Gong percaya bahwa jiwa manusia dihasilkan dari alam semesta, adalah dari atas langit turun ke dunia manusia, apabila hendak kembali ke rumah sejatinya, maka manusia harus mencari ke dalam dirinya sendiri dengan berkultivasi (red.: menjadikan sesuatu menjadi lebih baik) dan menempa karakter.

Selain itu Falun Gong juga beranggapan, dewasa ini seluruh alam semesta telah melenceng dari karakter alam semesta, dibutuhkan pembersihan dan pembenahan atas segala unsur yang tidak lurus dan bumi dimurnikan terus hingga ke kondisi semula, keseluruhan proses itu diringkas "Pelurusan Fa (maha hukum alam semesta)".

Master Li Hongzhi yang belum lama ini memperoleh "Penghargaan pemimpin spiritual" tertinggi, pada 1998 pernah mengatakan kepada para muridnya, kiamat yang seperti dikatakan orang-orang adalah tidak eksis, namun manusia yang tidak menjadi orang baik tentu akan menghadapi bahaya. Falun Gong membimbing orang sesuai "Sejati - Baik - Sabar" untuk menjadi orang baik, justru sedang membantu masyarakat memilih masa depan yang Indah.

Sedangkan PKC (Partai Komunis China) menindas Falun Gong, mengubah hati manusia menjadi hati iblis, dimana moral publik semakin menurun, yang dihasilkan ialah bencana yang semakin banyak. Ketika manusia benar-benar mau melepaskan konsepnya dan menggunakan kebajikan hatinya mendengar dengan saksama tatkala para murid Falun Gong menyampaikan klarifikasi fakta, maka manusia ada harapan untuk dapat memasuki masa depan yang Indah. (WANG HUA/The Epoch Times/whs)

Sumber

www.at2012.c0.cc

Pesawat Misi ke Bulan Itu Hilang

Data dari Chandrayaan-I terakhir ditransmisikan pada pukul 12.25 siang.
Minggu, 30 Agustus 2009, 11:10 WIB

Roket pembawa satelit Chandrayaan-1 sukses meluncur di Sriharikota, India (AP Photo/Aijaz Rahi)

India dilaporkan kehilangan pesawat ulang-alik Chandrayaan-I. Para peneliti dan teknisi di badan antariksa Isro kehilangan kontak dengan pesawat antariksa misi pertama India ke bulan ini pada Sabtu 29 Agustus 2009, pukul 1.30 pagi waktu setempat.

Data dari Chandrayaan-I terakhir ditransmisikan pada pukul 12.25 siang ke Jaringan Antariksa India di Byalalu, dekat Bangalore. Direktur Proyek Mylswamy Annadurai mengatakan misi Chandrayaan-I telah berakhir.

Namun juru bicara Isro S Satish mengatakan, pihaknya belum memastikan keadaan Chandrayaan-I. "Hanya saja hingga saat ini kami belum bisa mengirim atau menerima data dari Chandrayaan-I, kami baru dapat menyatakan misi berakhir atau dilanjutkan setelah dapat menganalisa data," tutur Satish di Mumbai seperti dikutip laman Times of India.

Kepala Isro Madhavan Nair mengatakan, pesawat antariksa itu masih dapat diperbaiki. Nair mengatakan Chandrayaan-I telah menyelesaikan 95 persen dari seluruh misi keilmuannya. Chandrayaan-I dijadwalkan mengorbit selama dua tahun, dan diluncurkan pada 22 Oktober tahun lalu.

Selama beberapa bulan terakhir, sejumlah masalah berkaitan dengan Chandrayaan-I muncul. Antara lain masalah temperatur yang menyebabkan sejumlah instrumen tidak berfungsi. Pada 26 April, sensor perbintangan Chandrayaan-I mengalami gangguan sehingga pesawat kehilangan panduan orientasi.


Sumber

www.at2012.co.cc

Makhluk Langka, JERBOA Muncul di China

Kamis, 05 November 2009
Beberapa ekor hewan pengerat yang sangat langka, Jerboa, kemarin menampakkan diri mereka di Gunung Flames (Huoyanshan) di Kota Turpan, Daerah Otonomi Xinjiang Uygur, China.
Sebagaimana yang diberitakan Xinhua, Kamis (14/5), makhluk langka ini cukup menarik para pengunjung dan penduduk di kawasan tersebut. Pasalnya. Hewan pengerat ini dalam kondisi terancam punah dan masuk daftar merah. Makhluk padang pasir yang aneh ini juga berhasil diabadikan beberapa orang yang melihatnya di lokasi tersebut.


Jerboa yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Euchoreutes naso ini bercirikan kuping panjang dengan bentuk dan ukuran mirip tikus, namun memiliki bentuk tangan dan kaki mirip kanguru serta berekor panjang.

Ilmuwan dari Zoological Society of London (ZSL), Jonathan Baillie menyatakan bahwa panjang dari binatang kecil ini membantu peneliti untuk mempelajari seputar misteri Jerboa. Spesies ini tergolong langka.

Binatang yang sulit ditemukan ini pernah difilmkan dalam padang pasir Gobi selama ekspedisi yang dipimpin oleh Jonathan Bailie. Hingga kini, makhluk ini terbukti masih sulit untuk dipelajari. Sebab, bentuknya kecil, hidupnya di malam hari, dan lingkungan kehidupan padang pasir yang kejam juga dijalaninya sehari-hari.


Jonathan menambahkan binatang Jerboa ini memang menakjubkan. Sedikit rambut di kakinya hampir mirip sepatu salju, yang membantu mereka melimpat diantara gurun. Kemudian telinga mereka yang besar membantu pendengaran mereka menjadi tajam tentang apa yang terjadi di sekitarnya.









Rata-rata panjang tubuh hewan ini mencapai 70 mm (2,8 inchi) hingga 90 mm (3,5 inchi). Sementara panjang ekornya dua kali lipat antara 150 mm (5,9 inchi) hingga 163 mm (6,4 inchi).












sumber

www.at2012.co.cc